Bilangan biner (Binary)
Posted on 05/08/2011 by dunkom
Biner adalah sistem nomor yang digunakan oleh perangkat
digital seperti komputer, pemutar cd, dll Biner berbasis 2, tidak seperti
menghitung sistem desimal yang Basis 10 (desimal).
Dengan kata lain, Biner hanya memiliki 2 angka yang berbeda
(0 dan 1) untuk menunjukkan nilai, tidak seperti Desimal yang memiliki 10 angka
(0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9).
Contoh dari bilangan biner: 10011100
Seperti yang anda lihat itu hanya sekelompok nol dan yang,
ada 8 angka dan angka-angka tersebut adalah bilangan biner 8 bit. Bit adalah
singkatan dari Binary Digit, dan angka masing-masing digolongkan sebagai bit.
Bit di paling kanan, angka 0, dikenal sebagai Least
Significant Bit (LSB).
Bit di paling kiri, angka 1, dikenal sebagai bit paling
signifikan (Most significant bit = MSB)
notasi yang digunakan dalam sistem digital:
4 bits = Nibble
8 bits = Byte
16 bits = Word
32 bits = Double word
64 bits = Quad Word (or paragraph)
Saat menulis bilangan biner Anda perlu menandakan bahwa
nomor biner (basis 2), misalnya, kita mengambil nilai 101, akan sulit untuk
menentukan apakah itu suatu nilai biner atau desimal (desimal). Untuk
menyiasati masalah ini adalah secara umum untuk menunjukkan dasar yang dimiliki
nomor, dengan menulis nilai dasar dengan nomor, misalnya:
1012 adalah angka biner dan 10110 i adalah nilai decimal
(denary.
Setelah kita mengetahui dasar maka mudah untuk bekerja
keluar nilai, misalnya:
1012 = 1*22 + 0*21 + 1*20 = 5 (Lima)
10110 = 1*102 + 0*101 + 1*100 = 101 (seratus satu)
Satu hal lain tentang bilangan biner adalah bahwa adalah
umum untuk menandai nilai biner negatif dengan menempatkan 1 (satu) di sisi
kiri (bit yang paling signifikan) dari nilai. Hal ini disebut tanda bit, kita
akan membahas hal ini secara lebih rinci pada bagian selanjutnya dari tutorial.
Nomor elektronik biner disimpan / diproses menggunakan off
atau pulsa elektrik, sistem digital akan menafsirkan Off dan On di setiap proses sebagai 0 dan 1. Dengan
kata lain jika tegangan rendah maka akan mewakili 0 (off), dan jika tegangan
yang tinggi akan mewakili 1 (On).
Konversi biner ke desimal Untuk mengkonversi biner ke
desimal adalah sangat sederhana dan dapat dilakukan seperti yang ditunjukkan di
bawah ini:
Misalkan kita ingin mengkonversi nilai 8 bit 10011101
menjadi nilai desimal, kita dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini bahwa:
128
64
32
16
8
4
2
1
1
0
0
1
1
1
0
1
Seperti yang Anda lihat, kita telah menempatkan angka 1, 2,
4, 8, 16, 32, 64, 128 (pangkat dua) dalam urutan numerik terbalik, dan kemudian
ditulis nilai biner di bawah ini.
Untuk mengkonversi, Anda hanya mengambil nilai dari baris
atas di mana ada angka 1 di bawah, dan kemudian menambahkan nilai-nilai
tersebut bersamaan.
Misalnya, dalam contoh, kta akan menjumlahkan angka pada
baris atas yang diwakili oleh angka 1 dibawah maka dijumlahkan seperti ini :
128 + 16 + 8 + 4 + 1 = 157.
Untuk nilai 16 bit Anda akan menggunakan nilai desimal 1, 2,
4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024, 2048, 4096, 8192, 16384, 32768 (Pangkat
dua) untuk konversi .
Karena kita tahu biner adalah basis 2 maka angka di atas
dapat ditulis sebagai berikut :
1*27 + 0*26 + 0*25 + 1*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20 = 157.
Konversi desimal ke biner
Untuk mengubah desimal ke biner juga sangat sederhana, Anda
hanya membagi nilai desimal dengan 2 dan kemudian menuliskan sisanya, ulangi
proses ini sampai Anda tidak bisa membagi dengan 2 lagi, misalnya mari kita
mengambil nilai desimal 157:
157 ÷ 2 = 78
dengan sisa 1
78 ÷ 2 = 39
dengan sisa 0
39 ÷ 2 = 19
dengan sisa 1
19 ÷ 2 = 9
dengan sisa 1
9 ÷ 2 = 4
dengan sisa 1
4 ÷ 2 = 2
dengan sisa 0
2 ÷ 2 = 1
dengan sisa 0
1 ÷ 2 = 0
dengan sisa 1
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah
sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1.
Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad
ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis
digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal
atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau
Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan
istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang
bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information
Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
20=1
21=2
22=4
23=8
24=16
25=32
26=64
dst
[sunting] Perhitungan
Desimal
Biner (8 bit)
0
0000 0000
1
0000 0001
2
0000 0010
3
0000 0011
4
0000 0100
5
0000 0101
6
0000 0110
7
0000 0111
8
0000 1000
9
0000 1001
10
0000 1010
11
0000 1011
12
0000 1100
13
0000 1101
14
0000 1110
15
0000 1111
16
0001 0000
Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam sistem
bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam
sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan
dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1.
contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner
desimal = 10.
berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10
adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga dapat
dijabarkan seperti berikut
10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20).
dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010
dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan
menjadi angka terakhir dalam bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 =
2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil
pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam
bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (1 akan menjadi angka
pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga
bilangan biner dari 10 = 1010
atau dengan cara yang singkat
10:2=5(0),
5:2=2(1),
2:2=1(0),
1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010
Bilangan Biner
Posted by Virgiawan Ananda Pratama on Agustus 2, 2011
Bilangan Biner
Sebagai contoh dari bilangan desimal, untuk angka 157:
157(10) = (1 x 100) + (5 x 10) + (7 x 1)
Perhatikan! bilangan desimal ini sering juga disebut basis
10. Hal ini dikarenakan perpangkatan 10 yang didapat dari 100, 101, 102, dst.
Mengenal Konsep Bilangan Biner dan Desimal
Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah
berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka
untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x.
Sederhananya perhatikan contoh di bawah ini!
Untuk Desimal:
14(10) = (1 x 101) + (4 x 100)
= 10 + 4
= 14
Untuk Biner:
1110(2) = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
= 8 + 4 + 2 + 0
= 14
Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah
:
Biner
1
1
1
1
1
1
1
1
11111111
Desimal
128
64
32
16
8
4
2
1
255
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7
Sekarang kita balik lagi ke contoh soal di atas! Darimana
kita dapatkan angka desimal 14(10) menjadi angka biner 1110(2)?
Mari kita lihat lagi pada bentuk umumnya!
Biner
0
0
0
0
1
1
1
0
00001110
Desimal
0
0
0
0
8
4
2
0
14
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7
Mari kita telusuri perlahan-lahan!
Pertama sekali, kita jumlahkan angka pada desimal sehingga
menjadi 14. anda lihat angka-angka yang menghasilkan angka 14 adalah 8, 4, dan
2!
Untuk angka-angka yang membentuk angka 14 (lihat angka yang
diarsir), diberi tanda biner “1”, selebihnya diberi tanda “0”.
Sehingga kalau dibaca dari kanan, angka desimal 14 akan
menjadi 00001110 (terkadang dibaca 1110) pada angka biner nya.
Mengubah Angka Biner ke Desimal
Perhatikan contoh!
1. 11001101(2)
Biner
1
1
0
0
1
1
0
1
11001101
Desimal
128
64
0
0
8
4
0
1
205
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7
Note:
Angka desimal 205 didapat dari penjumlahan angka yang di
arsir (128+64+8+4+1)
Setiap biner yang bertanda “1” akan dihitung, sementara
biner yang bertanda “0” tidak dihitung, alias “0” juga.
2. 00111100(2)
Biner
0
0
1
1
1
1
0
0
00111100
0
0
0
32
16
8
4
0
0
60
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7
Mengubah Angka Desimal ke Biner
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan
metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
Perhatikan contohnya!
1. 205(10)
205 : 2 = 102 sisa 1
102 : 2 = 51 sisa 0
51 : 2 = 25 sisa 1
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6
sisa 0
6 : 2 = 3
sisa 0
3 : 2 = 1
sisa 1
1 à sebagai sisa
akhir “1”
Note:
Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari
bawah yang berarti 11001101(2)
2. 60(10)
60 : 2 = 30 sisa 0
30 : 2 = 15 sisa 0
15 : 2 = 7
sisa 1
7 : 2 = 3
sisa 1
3 : 2 = 1
sisa 1
1 à sebagai sisa
akhir “1”
Note:
Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan
dengan 00111100(2). Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100
(ini 6 digit) menjadi 00111100 (ini sudah 8 digit).
Aritmatika Biner
Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan
biner. Perkalian biner adalah pengulangan dari penjumlahan; dan juga akan
membahas pengurangan biner berdasarkan ide atau gagasan komplemen.
Penjumlahan Biner
Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan
desimal. Perhatikan contoh penjumlahan desimal antara 167 dan 235!
1 à 7 + 5 = 12, tulis “2” di bawah dan angkat
“1” ke atas!
167
235
—- +
402
Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan
dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan
digit biner berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 à dan
menyimpan 1
sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1 à
dengan menyimpan 1
Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas,
kita dapat melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:
101111
à “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!
01011011 à
bilangan biner untuk 91
01001110 à
bilangan biner untuk 78
———— +
10101001 à
Jumlah dari 91 + 78 = 169
Silahkan pelajari aturan-aturan pasangan digit biner yang
telah disebutkan di atas!
Contoh penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan!
11101
bilangan 1)
10110
bilangan 2)
1100 bilangan 3)
11011
bilangan 4)
1001 bilangan 5)
——– +
untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang
berlaku, dan untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap!
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
——- +
110011
1100 bilangan 3)
——- +
111111
11011 bilangan 4)
——- +
011010
1001 bilangan 5)
——- +
1100011 à Jumlah
Akhir .
sekarang coba tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5!
Apakah memang perhitungan di atas sudah benar?
Pengurangan Biner
Pengurangan bilangan desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:
73426 à lihat!
Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1
9185 à digit desimal pengurang.
——— -
64241 à Hasil
pengurangan akhir .
Bentuk Umum pengurangan :
0 – 0 = 0
1 – 0 = 0
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 à dengan
meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya!
Untuk pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang
sama. Coba perhatikan bentuk pengurangan berikut:
1111011 à desimal
123
101001 à desimal
41
——— -
1010010 à desimal
82
Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”.
Perhatikan contoh berikut!
0 à kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’,
sudah dipinjam!
111101 à
desimal 61
10010 à desimal 18
———— -
101011 à Hasil
pengurangan akhir 43 .
Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3,
karena ada selisih 0-1 pada kolom ke-2. Lihat Bentuk Umum!
7999 à hasil
pinjaman
800046
397261
——— -
402705
Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001 – 1010 akan
diperoleh hasil sebagai berikut:
1100101
1010
———- -
100111
Komplemen
Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada
komputer yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minusradiks-komplemen
satu atau komplemen radiks. Pertama-tama kita bahas komplemen di dalam sistem
desimal, dimana komplemen-komplemen tersebut secara berurutan disebut dengan
komplemen sembilan dan komplemen sepuluh (komplemen di dalam system biner disebut
dengan komplemen satu dan komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah
menanamkan prinsip ini:
“Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan
mengurangkan masing-masing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan
komplemen sepuluh adalah komplemen sembilan ditambah 1”
Lihat contoh nyatanya!
Bilangan Desimal 123 651
914
Komplemen Sembilan
876 348 085
Komplemen Sepuluh
877 349 086
à ditambah dengan 1!
Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya
adalah simetris. Jadi, dengan memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari
123 adalah 876 dengan simple menjadikan jumlahnya = 9 ( 1+8=9, 2+7=9 , 3+6=9 )!
Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada
komplemen 9, berarti 876+1=877!
Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan
komplemen sembilan plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh!
893
893 893
321 678
(komp. 9) 679 (komp. 10)
—- – —-
+ —- +
572
1571 1572
1
—- +
572 à angka 1 dihilangkan!
Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas
adalah, komplemen satu dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan
masing-masing digit biner tersebut ke bilangan 1, atau dengan bahasa
sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau sebaliknya mengubah
masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu plus satu.
Perhatikan Contoh .!
Bilangan Biner
110011 101010 011100
Komplemen Satu
001100 010101 100011
Komplemen Dua
001101 010110 100100
Pengurangan biner 110001 – 1010 akan kita telaah pada contoh
di bawah ini!
110001
110001 110001
001010
110101 110110
——— –
——— + ——— +
100111
100111 1100111
dihilangkan!
Alasan teoritis mengapa cara komplemen ini dilakukan, dapat
dijelaskan dengan memperhatikan sebuah speedometer mobil/motor dengan empat
digit sedang membaca nol!
Sistem Oktal dan Heksa Desimal
Bilangan oktal adalah bilangan dasar 8, sedangkan bilangan
heksadesimal atau sering disingkat menjadi heks. ini adalah bilangan berbasis
16. Karena oktal dan heks ini merupakan pangkat dari dua, maka mereka memiliki
hubungan yang sangat erat. oktal dan heksadesimal berkaitan dengan prinsip
biner!
1. Ubahlah bilangan oktal 63058 menjadi bilangan biner !
6 3 0
5 à oktal
110 011 000
101 à biner
Note:
Masing-masing digit oktal diganti dengan ekivalens 3 bit
(biner)
Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Oktal di bawah!
2. Ubahlah bilangan heks 5D9316 menjadi bilangan biner !
heks à biner
5 à 0101
D à 1101
9 à 1001
3 à 0011
Note:
Jadi bilangan biner untuk heks 5D9316 adalah
0101110110010011
Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Heksadesimal di
bawah!
3. Ubahlah bilangan biner 1010100001101 menjadi bilangan
oktal !
011 010 100
001 101 à biner
3 2
4 1 5 à oktal
Note:
Kelompokkan bilangan biner yang bersangkutan menjadi 3-bit
mulai dari kanan!
4. Ubahlah bilangan biner 101101011011001011 menjadi
bilangan heks !
0010
1101 0110 1100 1011 à biner
2
D 6 C B à heks
Tabel Digit Oktal
Digit Oktal
Ekivalens 3-Bit
0
000
1
001
2
010
3
011
4
100
5
101
6
110
7
111
Tabel Digit Heksadesimal
Digit Desimal
Ekivalens 4-Bit
0
0000
1
0001
2
0010
3
0011
4
0100
5
0101
6
0110
7
0111
8
1000
9
1001
A (10)
1010
B (11)
1011
C (12)
1100
D (13)
1101
E (14)
1110
F (15)
1111
Like this:
Konversi Antar Basis Bilangan
Sudah dikenal, dalam bahasa komputer terdapat empat basis
bilangan. Keempat bilangan itu adalah biner, oktal, desimal dan hexadesimal.
Keempat bilangan itu saling berkaitan satu sama lain. Rumus atau cara
mencarinya cukup mudah untuk dipelajari. Konversi dari desimal ke non-desimal,
hanya mencari sisa pembagiannya saja. Dan konversi dari non-desimal ke desimal
adalah:
1. Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangannya.
2. Setiap angka yang bernilai satuan, dihitung dengan
pangkat NOL (0). Digit puluhan, dengan pangkat SATU (1), begitu pula dengan
digit ratusan, ribuan, dan seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambah satu
point.
[sunting] Konversi Biner ke Oktal
Metode konversinya hampir sama. Cuma, karena
pengelompokkannya berdasarkan 3 bit saja, maka hasilnya adalah: 1010 (2) =
...... (8) Solusi: Ambil tiga digit terbelakang dahulu. 010(2) = 2(8) Sedangkan
sisa satu digit terakhir, tetap bernilai 1. Hasil akhirnya adalah: 12.
[sunting] Konversi Biner ke Hexadesimal
Metode konversinya hampir sama dengan Biner ke Oktal. Namun
pengelompokkannya sejumlah 4 bit. Empat kelompok bit paling kanan adalah posisi
satuan, empat bit kedua dari kanan adalah puluhan, dan seterusnya. Contoh:
11100011(2) = ...... (16) Solusi: kelompok bit paling kanan: 0011 = 3 kelompok
bit berikutnya: 1110 = E Hasil konversinya adalah: E3(16)
[sunting] Konversi Biner ke Desimal
Cara atau metode ini sedikit berbeda. Contoh: 10110(2) =
......(10) diuraikan menjadi: (1x24)+(0x23)+(1x22)+(1x21)+(0x20) = 16 + 0 + 4 +
2 + 0 = 22 Angka 2 dalam perkalian adalah basis biner-nya. Sedangkan pangkat
yang berurut, menandakan pangkat 0 adalah satuan, pangkat 1 adalah puluhan, dan
seterusnya.
[sunting] Konversi Oktal ke Biner
Sebenarnya, untuk konversi basis ini, haruslah sedikit
menghafal tabel konversi utama yang berada di halaman atas. Namun dapat
dipelajari dengan mudah. Dan ambillah tiga biner saja. Contoh: 523(8) = ......
(2) Solusi: Dengan melihat tabel utama, didapat hasilnya adalah: 3 = 011 2 =
010 5 = 101 Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi satuan, puluhan dan
ratusan. Hasil: 101010011(2)
[sunting] Konversi Hexadesimal ke Biner
Metode dan caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke
Biner. Hanya pengelompokkannya sebanyak dua bit. Seperti pada tabel utama.
Contoh: 2A(16) = ......(2)
Solusi:
A = 1010,
2 = 0010
caranya: A=10
10:2=5(0)-->sisa
5:2=2(1)
2:2=1(0)
1:2=0(1)
ditulis dari hasil akhir
hasil :1010
2:2=1(0)-->sisa
1:2=0(1)
ditulis dari hasil akhir
hasil:010
jadi hasil dan penulisannya 0101010 sebagai catatan angka 0
diawal tidak perlu di tulis.
[sunting] Konversi Desimal ke Hexadesimal
Ada cara dan metodenya, namun bagi sebagian orang masih
terbilang membingungkan. Cara termudah adalah, konversikan dahulu dari desimal
ke biner, lalu konversikan dari biner ke hexadesimal. Contoh: 75(10) =
......(16) Solusi: 75 dibagi 16 = 4 sisa 11 (11 = B). Dan hasil konversinya:
4B(16)
[sunting] Konversi Hexadesimal ke Desimal
Caranya hampir sama seperti konversi dari biner ke desimal.
Namun, bilangan basisnya adalah 16. Contoh: 4B(16) = ......(10) Solusi: Dengan
patokan pada tabel utama, B dapat ditulis dengan nilai "11".
(4x161)+(11x160) = 64 + 11 = 75(10)
[sunting] Konversi Desimal ke Oktal
Caranya hampir sama dengan konversi desimal ke hexadesimal.
Contoh: 25(10) = ......(8) Solusi: 25 dibagi 8 = 3 sisa 1. Hasilnya dapat
ditulis: 31(8)
25 : 8 sisa 1 3 -------- 3 hasilnya adalah 31
[sunting] Konversi Oktal ke Desimal
Metodenya hampir sama dengan konversi hexadesimal ke desimal.
Dapat diikuti dengan contoh di bawah ini: 31(8) = ......(10) Solusi:
(3x81)+(1x80) = 24 + 1 = 25(10)
SISTEM BILANGAN BINER
Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan dengan basis
2. Sistem bilangan biner menggunakan dua
buah simbol yaitu : 0 dan 1. Contoh bilangan biner adalah 1001 yang dapat
diartikan dalam sistem bilangan desimal menjadi sebagai berikut :
Position value dalam sistem bilangan biner merupakan
perpangkatan dari nilai 2.
Nilai desimal dari sistem bilangan biner juga dapat dicari
menggunakan rumus dibawah ini.
Contoh :
Pertambahan Bilangan BINER
Pertambahan pada sistem bilangan biner dilakukan dengan cara
yang sama dengan pertambahan pada sistem bilangan desimal. Dasar dari
pertambahan sistem bilangan biner dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Contoh pertambahan bilangan BINER :
Pengurangan Bilangan BINER
Pengurangan pada sistem bilangan BINER dilakukan dengan cara
yang sama dengan pengurangan sistem bilangan desimal. Dasar dari pengurangan
sistem bilangan BINER dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Contoh pengurangan bilangan biner:
Pengurangan bilangan biner juga dapat dilakukan dengan
menggunakan Komplemen. Terdapat dua macam komplemen pada sistem bilangan biner
yaitu : Komplemen 1 (1s complement) dan Komplemen 2 (2s complement).
Contoh pengurangan bilangan biner menggunakan komplemen 1 :
Komplemen 1 pada sistem bilangan biner dilakukan dengan
mengurangkan setiap bit dengan nilai 1, atau dengan cara mengubah setiap bit 0
menjadi 1 dan setiap bit 1 menjadi 0. Dengan komplemen 1, hasil digit paling
kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada bit paling kanan.
Contoh pengurangan bilangan biner menggunakan komplemen 2 :
Komplemen 2 adalah hasil dari komplemen 1 ditambah 1,
misalnya komplemen 2 dari bilangan BINER 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1
yaitu 01001 ditambah 1). Dengan menggunakan komplemen 2, hasil digit paling
kanan dibuang, tidak digunakan.
Perkalian Bilangan BINER
Perkalian bilangan biner dilakukan dengan cara yang sama
dengan perkalian pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk
masing-masing digit bilangan biner dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Contoh perkalian bilangan BINER :
Perhatikan, ada dua keadaan dalam perkalian bilangan biner,
jika pengali adalah bilangan 1 maka cukup disalin saja, jika pengali adalah
bilangan 0 maka hasilnya semuanya 0.
Pembagian Bilangan Biner
Pembagian bilangan biner juga dilakukan dengan cara yang
sama dengan pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai
arti, sehingga dasar untuk pembagian menjadi seperti dibawah ini.
Contoh pembagian pada bilangan biner :
Kata kunci: modul tkj
Sebelumnya: Desai LAN
Selanjutnya : Resistor
Mengubah Bilangan Biner, Desimal, Oktal, Heksadesimal
Pada kesempatan ini, saya ingin coba menjabarkan tahap2
sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
pertama x hal yang harus dilakukan, pergi kewarung buat beli rokok, sediakan
teh manis/kopi, tarik nafas yg dalam, ambil aba2 untuk melakukan perang dengan
angka 0 dan 1
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka
mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10,
11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10.
Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka
angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2
angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap
bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit. Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan
angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan
basis 16, menggunakan 16 buah simbol,
mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai
F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.
Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses
kalkulasi…
Desimal ke binner
Saya langsung saja ambil sebuah contoh bilangan desimal yang
akan dikonversi ke biner. Setelah itu, akan saya lakukan konversi masing2
bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah
2510.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap
angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita
inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut
:
25 : 2 = 12 sisa 1.
—–> Sampai disini masih mengerti kan?
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan
2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0.
—–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi
adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya
adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan
seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu
ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012. Sip?
Desimal ke oktal
Lanjut…..sekarang saya akan menjelaskan konversi bilangan
desimal ke oktal.
Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke
biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya
konversi adalah 3310. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!!
Desimal ke heksadesimal
Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi
desimal ke heksadesimal…
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310.
Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi
desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F.
—-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 : 16 = 0 sisa
0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah, bukan?
Fiuh..Lanjut lagi…
Biner ke desimal
Sekarang kita beralih ke konversi bilangan biner ke desimal.
Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian
setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2
tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 20 sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan
hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah
posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2.
Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap
bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :
1 ——> 1 x 20 = 1
0 ——> 0 x 21 = 0
0 ——> 0 x 22 = 0
1 ——> 1 x 23 = 8
1 ——> 1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai
perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar
Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.
Nah, bandingkan hasil ini dengan angka desimal yang saya
ubah ke biner di awal tadi. Sama bukan?
Biner ke oktal
Sudah ini, sudah itu, sekarang….nah, konversi bilangan biner
ke oktal. hehe…siap?
Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu
diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari bilangan biner.
Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang ingin dikonversi ke
bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan
biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi
seperti berikut :
110
dan 111
Sengaja saya buat agak berjarak, supaya lebih mudah
dimengerti. Nah, setelah dilakukan proses pemilah2an seperti ini, dilakukan
proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi
menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi
678, yang merupakan bilangan oktal dari 1101112…
“Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi
dipilah2 3 pun masih pas. Gimana kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?”
Hehe…Gampang..Contohnya 110012. 5 bit kan? Sebenarnya pemilah2an itu dimulai
dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa
masing2 diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di
mata, tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah
hasil perhitungan kok. Tinggal dipilah2 seperti tadi. Okeh?
Biner ke heksadesimal
Selanjutnya adalah konversi bilangan biner ke heksadesimal.
Hmm…sebagai contoh, misalnya saya ingin ubah 111000102 ke
bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal
memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok2 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan
ke kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110
dan 0010
Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke
desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14 dan 0010 = 2
Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal?
Ya, 14 dilambangkan dengan E16.
Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.
Seperti tadi juga, gimana kalau bilangan binernya tidak
berjumlah 8 bit? Contohnya 1101012?
Yaa…Seperti tadi juga, tambahin aja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh
apa2 kok ke hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012. Selanjutnya,
sudah gampang kan?
Oktal ke desimal
Selanjutnya, konversi bilangan oktal ke desimal. Hal ini
tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan
8. Contoh, bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya
buat menjadi demikian :
1
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 80 = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.
Oktal ke biner
Habis konversi oktal ke desimal, maka saat ini giliran oktal
ke biner. Hehe..Langsung ke contoh. Misalkan saya ingin mengubah bilangan oktal
578 ke biner. Maka langkah yang saya lakukan adalah melakukan proses konversi
setiap bilangan tersebut masing2 ke 3 bit bilangan biner. Nah, angka 5 jika
dikonversi ke biner menjadi….? 1012. Sip. Nah, 7, jika dikonversi ke biner
menjadi…? 1112. Mantap. Maka hasilnya adalah 1011112. Jamin benar deh….
Oktal ke heksadesimal
Hmm…berarti…sekarang giliran konversi oktal ke
heksadesimal.Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan
perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita konversi dulu
oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya.
Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah
dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 728 jika dikonversi ke
heksadesimal menjadi 3A16. Bisa kan? Bisa dong…
Heksadesimal ke desimal
Selanjutnya adalah konversi bilangan heksadesimal ke
desimal.Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi
biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah
perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, saya akan melakukan
konversi bilangan heksa C816 ke bilangan desimal. Maka saya ubah dulu susunan
bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai
berikut :
8
C
dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan
16, sebagai berikut :
8 x 160 = 8
C x 161 = 192
——> ingat, C16 merupakan lambang dari 1210
Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 =
20010.
Heksadesimal ke biner
Tutorial berikutnya, konversi dari heksadesimal ke biner.
Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol
dalam heksadesimal mewakili 4 bit dari biner. Misalnya saya ingin melakukan
proses konversi bilangan heksa B716 ke bilangan biner. Maka setiap simbol di
bilangan heksa tersebut saya konversi terpisah ke biner. Ingat, B16 merupakan
simbol untuk angka desimal 1110. Nah, desimal 1110 jika dikonversi ke biner
menjadi 10112, sedangkan desimal 710 jika dikonversi ke biner menjadi 01112.
Maka bilangan binernya adalah 101101112, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti
berikut ini :
B
7 —-> bentuk heksa
11
7 —-> bentuk desimal
1011
0111 —-> bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112. Understood?
Heksadesimal ke oktal
Last but not least, konversi heksadesimal ke oktal.
Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita
membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi
heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal. Sebagai
latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika dikonversi ke oktal
menjadi 3478.
KISAH NYATA..............
BalasHapusAss.Saya Ibu.fatma wati Dari Kota bandung Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor Ki Dimas,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Dimas alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
Dimas Taat Pribadi di nmr 081340887779 Kiyai Dimas Taat Peribadi,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.VIDIO PESUGIHAN DANA GAIP KY DIMAS KANJENG